POV

Yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Bertemu Hujan di Momen yang Tidak Diharapkan

aktivitas-ketika-hujan-deras

Sebenarnya sudah mau balik. Jam di pojok laptop juga sudah menunjuk 17:29. Sudah sore. Waktunya pulang. Namun, sewaktu mau mematikan laptop, hujan malah datang.

Iya, udah tahu kok kalau hari ini bakal ujan. Karena dari siang, angin berhembus bersama awan kelabu. Tapi kan dari tadi nggak ujan-ujan. Nah, ini pas mau balik! Nggak bawa mantel pula!

Alhasil, niatan untuk segera pulang, mandi dan berleha-leha di malam minggu, urung diwujudkan. Tetikus kembali bergerak sembari memburu lagu yang cocok untuk diperdengarkan bersama hujan yang kian rapat.

Ternyata bingung juga memilih lagu yang cocok untuk didengar pada sore yang basah ini. Boleh dong share rekomendasi lagu yang cocok untuk didengar saat hujan versi kamu. Hehehe.

Puisi yang Nggak Pernah Tertuliskan.

Sambil nyari lagu yang senja banget untuk menemani diri ini menunggu hujan, AkuBangkit malah ingat lagi dengan kata-kata lama dari Sujiwo Tedjo tentang pria dan hujan.

“Tahukah kamu lelaki paling tak berperasaan di bumi, dialah yang jauh dari Kekasih saat hujan tapi tak menulis satu pun puisi.”

Tweet lawas ini jelas ngena banget. Apalagi dengan jarak yang membentang jauh dari Surabaya ke Purbalingga. Oh, sungguh perjalanan yang uuwadoh….

Tapi hei! Nggak ada kata-kata puitik yang bisa lahir untuk Kekasih nih. Ya Allah, kenapa selalu nggak ada kata-kata yang tepat untuk mengatakan kepada dunia tentang kebahagiaanku hidup dengannya.

puisi-pria-hujan-romantis

Makanya, biar waktu menunggu hujan reda nggak cuma terisi dengan bengong yang satu menuju bengong yang lain, AkuBangkit mau cerita aja soal hal-hal yang bisa kamu lakukan ketika bertemu hujan di momen yang tidak diharapkan.

Karena, bagaimanapun juga, menunggu itu membosankan. Apalagi menunggu hujan deras yang nggak pernah jelas kapan selesainya, sekalipun aplikasi cuaca sudah kasih prediksinya.

Sembari nunggu hujan reda, baik itu di rumah, rumah teman, cafe ataupun tempat berteduh di tepian jalan, tentu saja kamu terbiasa melakukan sejumlah aktivitas “umum”.

Seperti ngobrol dengan teman, mendengarkan musik atau favorit, melihat keriuhan time line media sosial hingga tidur dengan gemricik air yang menenangkan. Ada aktivitas favorit kamu?

Yang Bisa Kamu Lakukan Ketika “Terjebak” Hujan.

Nah, kali ini, AkuBangkit mau share beberapa aktivitas lain yang bisa juga kamu lakukan ketika kamu bertemu hujan di momen yang nggak diharapkan. Aktivitas sederhana, namun sering terlewatkan. Simak yah!

1. Melihat aktivitas orang di sepanjang jalan.

Coba deh lihat orang-orang di sekitarmu, ketika kamu berteduh. Baik yang sama-sama berteduh, orang yang terus melaju menggunakan mantel atau orang yang sudah kadung basah kuyup.

Melihat aktivitas orang-orang bisa mengalihkan kamu dari kebiasaan menggerutu karena hujan datang menyapa. Banyak hal-hal menarik yang sayang untuk dilewatkan ketika hujan. Coba deh.

2. Melakukan kontemplasi atas progres hidupmu.

Kalau melihat sekitar bukan gayamu, kamu juga bisa untuk duduk tenang atau berdiri bersandar sembari merenung. Deras hujan yang menghantam atap, dedaunan atau badan jalan itu cocok banget buat kontemplasi.

Temui kembali jejak langkah yang telah kamu lalui sejauh ini. Hingga kamu sadar sudah sejauh apa mengambil langkah. Perkuat rasa syukurmu dengan berdoa. Ingat, hujan adalah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

karena-terjebak-hujan

3. Ceritakan yang kamu pikirkan atau lihat saat hujan.

Jika tempatnya proper, kamu bisa melakukan ceritakan hal-hal yang kamu rasakan, pikirkan, dengar atau kamu lihat. Kamu bisa ambil kertas, nyalakan laptop atau play recorder di handphone.

Nggak usah berpikir soal tata bahasa. Ceritakan saja semuanya. Nanti kamu akan menemukan bagaimana semesta ini bekerja hingga kamu akan mengetahui kalau dunia ini nggak bekerja hanya untukmu.

4. Makan mi rebus dengan telor dan makan selagi panas.

Wah ini sih emang cocok banget. Suasana yang dingin, derai air yang nggak kunjung padam serta sepi yang menggerogoti akan semakin nikmat dengan mi rebus telor nan panas.

Pilih saja rasa favorit kamu. Makan dengan pelan-pelan. Awali dengan berdoa, biar berkah. Dan, jangan lupa untuk memutar lagu favorit kamu sebagai backsound. Kamu suka lagu apa?

Itulah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan ketika kamu bertemu hujan yang nggak diharapkan. Daripada mengeluh karena “terjebak” banyu langit, kan mending asikin aja nggak sih. Kalau aktivitas versi kamu apa nih?

hujan-hari-ini

Di Luar Itu, Kenapa Ya Pengendara Suka Menerobos Hujan?

Pernah nggak kamu jadi orang yang sudah tahu kalau di depan sana langit mendung sudah berkuasa dan hujan segera datang, tapi motor terus saja melaju?

Tangan kanan teru saja tarik gas sembari meyakini bahwa nggak bakal bertemu hujan di depan sana. Lalu bergumam dalam hati; mendung nggak berarti hujan, bro!

Dan, ketika hujan sudah mengguyur, masih saja enggan untuk menepi dan berteduh. Nggak mau pakai mantel, padahal yo bawa mantel. Malah optimisme hujan nggak akan lama, semakin tumbuh subur dengan yakin.

Dan, akhirnya, air hujan membasahi diri hingga kuyup ketika sampai di rumah. Baju basah kuyup. Barang-barang di tas sudah kedinginan. Sementara masuk angin sudah mengetuk pori-pori kulit dan siap menemani kamu semalaman.

Ah! Kenapa yah, ada aja pengendara yang begitu?


Eksplorasi konten lain dari AkuBangkit

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan