POV

Sharing Pengalaman Melakukan Kerja Remote: Emang Udah Nggak Bisa Dihindari

akubangkit-trend-kerja-remote-milenial-gen-z

Tren kerja remote sudah menjadi fenomena yang signifikan di kalangan milenial dan Gen Z. Style kerja ini menggila sejak pandemi melanda dunia. Sempat shock culture, AkuBangkit akhirnya terbiasa dengan pola kerja remot.

Iya. AkuBangkit kerja remote mulanya karena terpaksa. Klien membatasi interaksi secara langsung. Dan kemudian beralih ke ruang-ruang virtual. Semacam Microsoft Team, Zoom, Google Meet hingga Discort.

Jelas kesusahan dong. Apalagi buat generasi yang awalnya masih menggantungkan pada komunikasi secara langsung. Tapi, gimanapun juga, pola kerja remote harus itu kebutuhan. Demi cuan bos. Hehehe…

Tren kerja remote ini memang udah merombak cara pandang tradisional tentang dunia kerja. Dulu nggak pernah terbayang kerja dengan tim yang nggak bertatap muka secara langsung.

Tapi ya sekarang ini teknologi dan konektivitas tinggi, memungkinkan kolaborasi jarak jauh. Generasi Milenial dan Gen Z udah terbiasa untuk kerja dari mana saja.

Udah hilang tuh popular geografis dan waktu. Duh jadi inget buku Dunia yang Dilipat.

Sebenarnya Kerja Remote Itu Apa?

Simple-nya sih, kerja remote adalah metode bekerja yang membuat seseorang tidak perlu hadir di kantor fisik. Perusahaan sektor informal banyak menerapkan sistem kerja ini. Bisnis rintisan banyak menerapkan sistem ini.

Pekerja remote dapat bekerja dari mana saja. Bisa work from home, work from café atau bahkan work from hotel. Intinya, tempat bukan lagi masalah.

Konsep ini menjadi semakin popular karena kemajuan teknologi dan perubahan pola kerja, terutama bagi kalangan generasi Z yang menghargai fleksibilitas dan kebebasan.

Kerja remote memungkinkan pekerja untuk mengatur jadwal mereka sendiri dan menyesuaikan lingkungan kerja sesuai dengan kebutuhan pribadi.

Itu indahnya! Akan tetapi, kerja remote juga menuntut disiplin dan kemampuan manajemen waktu yang baik untuk tetap produktif dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Kenapa Sih Milenial & Gen Z Memilih Kerja Remote?

Zaman emang udah berubah sih. Dengan efek teknologi komunikasi yang kian canggih dan real time, nggak aneh kalau pola kerja remote bakal semakin popular di masa depan.

Sekarang aja, penerapan kerja remote nggak cuma merebak di bisnis level start up, tapi juga sudah berkembang di korporasi besar.

Dan, alasan popularitas kerja remote di kalangan pekerja masa kini adalah….

  • Mengincar Kebebasan dan Fleksibilitas.

Milenial dan Gen Z sangat menghargai kebebasan untuk menentukan tempat dan waktu bekerja. Hal ini udah bukan rahasia lagi sih yah.

Kerja remote memberikan fleksibilitas yang memungkinkan mereka menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi, seperti berolahraga, mengurus keluarga, atau menjalani hobi.

  • Demi Work Life Balance

Generasi Milenial dan Gen Z sangat fokus pada isu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Bagi generasi ini, isu itu penting banget bos!

Nah, kerja remote memungkinkan mereka untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman, plus mengurangi stres akibat perjalanan harian yang melelahkan.

  • Fokus pada Peningkatan Produktivitas

Milenial dan Gen Z merasa lebih produktif saat bekerja dari rumah atau lingkungan yang nyaman bagi mereka.

Tanpa gangguan kantor, apalagi lingkungan kerja toxic, mereka dapat fokus pada tugas dengan lebih baik dan menyelesaikan pekerjaan lebih efisien.

  • Pertimbangan Penghematan Biaya

Kerja remote membantu mengurangi pengeluaran kerja. Seperti biaya transportasi, makan siang di luar, dan pakaian kerja formal.

Penghematan ini signifikan bagi generasi yang sering kali masih berjuang dengan biaya hidup yang tinggi. Apalagi kalau udah ada jadwal rutin untuk healing kan.

  • Menawarkan Kesempatan Global

Dengan kerja remote, milenial dan Gen Z memiliki akses ke peluang kerja di seluruh dunia tanpa perlu pindah tempat tinggal.

Ini membuka pintu bagi kolaborasi internasional dan pengalaman kerja yang lebih beragam. Kerja dan pengeluaran di Indonesia, tapi bayaran luar negeri. Siapa yang nggak pengen coba?

Lalu, Apa Tips Kerja Remote untuk Pemula?

Kamu juga berminat untuk menerapkan kerja remote? Kaya tadi sempet disinggung, meski kerjanya relative fleksibel, kerja ya tetep kerja.

Harus ada to do list yang dikejar. Deadline di depan mata. Disiplin mengerjakan task juga punya status “harga mati”.

Nih, AkuBangkit share sedikit cara agar kerja remote bisa dilakukan secara maksimal.

  • Buat Jadwal Kerja yang Konsisten

Tentukan jam kerja yang tetap setiap hari dan patuhi jadwal tersebut untuk menghindari kebingungan antara waktu kerja dan waktu pribadi.

  • Siapkan Ruang Kerja Khusus

Buat area kerja yang nyaman dan bebas dari gangguan. Apalagi kalau di rumah kan. Ini membantu kamu  fokus dan memisahkan pekerjaan dari aktivitas rumah tangga.

  • Manfaatkan Alat Manajemen Proyek

Manfaatkan alat seperti Trello, Asana, Google Spreadsheet atau MTeam untuk mengatur tugas dan memastikan semua pekerjaan terorganisir dengan baik.

  • Selalu Terhubung dan Jangan Slowres

Dalam kerja remote, komunikasi yang mudah adalah kunci. Gunakan aplikasi yang sama dengan tim. Sekarang ini banyak aplikasi yang memudahkan komunikasi kerja kok.

  • Tetapkan Batasan Waktu Kerja

Hindari bekerja di luar jam kerja yang telah ditentukan. Beri kamu waktu untuk istirahat dan mengisi ulang energi.

  • Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Lakukan olahraga ringan, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Ini penting loh, slur….

akubangkit-tips-kerja-remote-untuk-pemula

Tantangan Kerja Remote Adalah….

Selain menawarkan banyak kemudahan dan kelenturan dalam bekerja, ada tantangan yang harus dihadapi buat kamu yang memilih untuk kerja remot. Yakni…

  • Jangan Kasih Kendor Kedisiplinan Diri

Walaupun nih yah fleksibilitas adalah keuntungan besar, kerja remote juga menuntut tingkat disiplin diri yang tinggi. Mengelola waktu dan tetap produktif tanpa pengawasan langsung bisa menjadi tantangan.

  • Kamu Bisa Mengalami Isolasi Sosial

Bekerja dari rumah atau kafe sekalipun dapat menimbulkan rasa kesepian. Ya karena kamu akan mengalami kurangnya interaksi sosial dengan rekan kerja. Kalau nggak terkelola, ini bisa berdampak negatif pada mental dan emosional.

  • Jaga Terus Komunikasi dan Kolaborasi

Kerja remote membutuhkan sistem komunikasi yang efektif. Harus bisa saling menghargai. Tanpa tatap muka langsung, miskomunikasi dan kesalahpahaman bisa terjadi, yang dapat menghambat kolaborasi tim.

  • Stabilitas Konektivitas & Pentingnya Teknologi

Tergantung pada teknologi dan koneksi internet yang stabil adalah keharusan. Gangguan teknis bisa menjadi penghambat utama dalam menyelesaikan tugas.

Kerja Remot Terlihat Mudah, Tapi Ya Ges Ya…

Kerja remote menyuguhkan fleksibilitas dan kebebasan yang sangat dihargai oleh Milenial dan Generasi Z. Apalagi juga sekarang banyak website yang memberikan ruang untuk membangun networking dengan pola kerja remote.

Fleksibilitas, keseimbangan kehidupan-kerja, dan kesempatan global menjadi daya tarik utama. Jadi bukan cuma soal cocok-cocokan dengan karakter orang introvert loh ya.

Namun, tantangan juga siap menghadang orang yang kerja remote, baik itu WFH maupun WFC kalau semua nggak dikelola dengan manajemen yang tepat. Iya kan?

Sekarang waktunya kamu juga share pengalaman kerja remote yang lagi kamu jalani yah. Eh, kalau mau cuma cerita alasan kamu ingin kerja remote juga boleh kok. Monggoh, ramaikan kolom komentarnya yah.


Eksplorasi konten lain dari AkuBangkit

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan