Hm, semakin sering aja mendengar orang yang mengaku ia adalah orang introvert. AkuBangkit jadi skeptis dengan fenomena ini. Apa iya, orang-orang itu seorang introvert yang kaffah? Atau cuma penakut yang mencari-cari pembenaran?
Jujur aja, AkuBangkit terkadang merasa sebel dengan orang-orang yang tetiba mengaku introvert. Menjadikan tipe kepribadian yang satu ini sebagai alasan untuk asyik dengan dunianya sendiri.
Bukankah berbeda antara orang yang nyaman dengan waktu sendiriannya dengan orang yang nggak berani memulai sebuah interaksi sosial?
Maka itu, biar semakin terang benderang, AkuBangkit mau share sedikit tentang tipe kepribadian introvert dari berbagai sumber nih.
Mari kita ulas tentang apa itu introvert, penyebabnya, ciri-cirinya, perbedaan dengan ekstrovert, dan bagaimana orang introvert terus berkembang. Apakah kamu adalah seorang introvert yang sejati?
Pengertian introvert adalah…
Secara sederhana, seseorang yang introvert itu cenderung mendapatkan energi dari waktu yang ia habiskan sendirian atau dalam kelompok kecil.
Mereka lebih suka merenung dan berpikir, daripada berbicara dan bertindak spontan!
Introvert bukan berarti pemalu, mereka hanya tipe orang yang memiliki cara berbeda dalam berinteraksi dengan dunia.
Berikut ini yang menjadi penyebab introvert adalah…
Kalau baca sih, ada dua faktor yang bisa mempengaruhi kepribadian introvert. Mulai dari faktor genetika sampai dengan faktor lingkungan person itu berada.
Ada orang yang menjadi introvert karena bawaan sejak lahir. Ada pula yang jadi introvert karena berproses pada lingkungan yang menghargai refleksi dan ketenangan mungkin lebih cenderung membuat ia menjadi introvert.
Sampai sejauh ini, ada poin yang bisa kamu pahami nggak nih? Hehehe. Semakin jelas kan apa itu introvert. Oke, kita lanjut aja ya pembahasannya.
Introvert ciri-cirinya, apa saja?
Mengenali ciri-ciri orang introvert itu sebenarnya mudah. Namun, bukan juga berasal dari pengakuan diri saja. Melainkan juga bisa dilihat dari perilakunya. Introvert ciri-cirinya adalah….
- Ia menikmati kesendirian. Orang yang benar-benar seorang introver itu merasa nyaman dan mendapatkan energi dari kesendirian.
- Seorang introvert itu sejatinya mampu menjadi pendengar yang baik. Ia lebih suka mendengarkan daripada berbicara. Introvert lebih memilih menyerap informasi dengan teliti sebelum merespons.
- Introvert cenderung menghindari keramaian. Ketika berada di tempat yang ramai dan bising, membuat introvert merasa lelah dan stres.
- Introvert itu cenderung merenung dan berpikir secara mendalam sebelum mengambil keputusan atau memberikan pendapat.
- Karena lebih menyukai circle yang kecil, hubungan introvert dengan keluarga atau teman memiliki kedalaman yang berkualitas.
Lalu, apa beda introvert dan ekstrovert?
Seperti kita tau lah yah, introvert dan ekstrovert adalah dua kutub dari spektrum kepribadian. Karakternya cenderung bertolak belakang.
Biar semakin mudah memahami, AkuBangkit share yah perbedaan utama antara introvert dan ekstrovert.
- Dari sisi sumber energi nih. Introvert mendapatkan energi dari kesendirian dan refleksi. Sementara ekstrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial dan aktivitas luar.
- Gaya Komunikasi keduanya juga berbeda. Orang introvert lebih pendiam, reflektif, dan cenderung berbicara ketika perlu. Sedangkan orang ekstrovert itu lebih banyak berbicara, ekspresif, dan suka berada di tengah keramaian.
- Mengenai pendekatan terhadap masalah, introvert sejati cenderung merenung dan mencari solusi melalui introspeksi. Sementara ekstrovert lebih suka berdiskusi dan mencari solusi melalui interaksi sosial.
Ada satu pertanyaan penting; bagaimana orang introvert terus berkembang?
Meski karakternya lebih cenderung pasif, menjadi introvert bukanlah hambatan untuk berkembang secara sosial.
AkuBangkit lebih sepakat aja dengan pendapat bahwa introvert memiliki kekuatan unik yang dapat mereka manfaatkan.
Menurut AkuBangkit, seorang introvert yang kaffah bisa melakukan beberapa hal berikut ini agar bbisa terus berkembang.
- Manfaatkan waktu sendiri untuk mengembangkan keterampilan dan hal-hal baru. Ada banyak online course. Youtube dan podcast menyuguhkan banyak konten bergizi untuk peningkatan kapasitas kamu.
- Sudah saatnya membangun networking dan circle yang kecil tapi kuat. Berusahalah berada di sirkel yang sehat. Hindari cicle tocix yang hanya akan membuat kamu semakin sulit berkembang.
- Temukan lingkungan kerja atau sosial yang mendukung sifat introvert. Bekerja secara remote dengan konsep WFC juga nggak masalah. Sekarang ini banyak ruang yang semakin memudahkan.
- Walaupunn pendiam, belajar berkomunikasi secara efektif dan confidence tetap penting. Meski bukan untuk menjadi public speaker, setidaknya agar pesan yang harus kamu sampaikan bisa tersampaikan.
- Yang terakhir, harus mampu menerima dan menghargai diri sendiri. Temukan kelebihan yang bisa kamu eksplor. Jangan jadikan karaktermu sebagai pembenar untuk mager layaknya katak dalam tempurung.
Ya begitulah, introvert adalah kepribadian yang unik dengan kekuatan dan tantangannya sendiri. Seperti halnya tipe orang ekstrovert.
Tapi, please….Jangan bersembunyi di balik alasan introvert hanya demi kamu bisa asik sendiri dengan kemalasan dan egomu.
Ingat, menjadi introvert adalah salah satu cara alami untuk berinteraksi dengan dunia. Bukan pembenaran untuk menjauh dari dunia. Woy, setuju nggak?
Eksplorasi konten lain dari AkuBangkit
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.